BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner

31 Ton Beras Bulog Disalurkan, Warga Antre Sejak Pagi: Kepedulian Kapolres AKBP Agung Tribawanto Dirasakan Masyarakat

  

PASAMAN BARAT | Matahari baru saja naik di atas Kecamatan Pasaman, namun halaman Kantor Wali Nagari Aua Kuniang sudah penuh sesak. Ratusan warga berdiri berjejer dalam antrean panjang. Sebagian duduk beralaskan tikar, sebagian lain berdiri sambil menenteng karung kosong. Semua menunggu giliran membeli beras murah yang disalurkan oleh Polres Pasaman Barat.

Di tengah antrean, tampak seorang ibu rumah tangga bernama Yusniati. Dengan wajah sumringah ia menggenggam KTP-nya erat-erat. “Biasanya saya beli beras Rp70 ribu lebih untuk lima kilo. Sekarang hanya Rp63 ribu. Selisihnya bisa untuk beli sayur. Alhamdulillah, terasa sekali manfaatnya,” ucapnya sambil tersenyum lega setelah mendapatkan dua karung beras.

Program Pasar Pangan Murah ini memang menjadi oase di tengah beban hidup masyarakat. Sejak 9 Agustus 2025, Polres Pasaman Barat di bawah komando Kapolres AKBP Agung Tribawanto, S.Ik menyalurkan 31 ton beras Bulog jenis SPHP ke berbagai titik di wilayah hukum setempat.

Kapolres menegaskan, kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa Polri hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai sahabat rakyat.

“Kami tahu masyarakat sedang sulit. Harga beras di pasar sering naik, membuat banyak keluarga terbebani. Karena itu kami hadir dengan Pasar Pangan Murah agar warga bisa membeli beras dengan harga terjangkau. Polri tidak akan tinggal diam melihat rakyatnya kesusahan,” ujar Kapolres.

Beras Bulog SPHP itu dijual seharga Rp63.000 per kemasan 5 kilogram, setara Rp12.600 per kilogram. Harga ini jauh lebih rendah dibanding pasar umum yang mencapai Rp14.000 per kilogram. Tak heran jika di Aua Kuniang saja, sebanyak 1,5 ton beras langsung ludes terjual dalam waktu singkat.

Kabag Ops Polres Pasaman Barat, Kompol Muzhendra, yang ikut mengawal kegiatan, menjelaskan bahwa distribusi dilakukan dengan melibatkan seluruh Polsek jajaran agar tepat sasaran.

“Warga cukup menunjukkan KTP, lalu langsung bisa membeli. Antusiasme tinggi sekali, dan ini membuktikan program ini memang sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Di sela antrean, tampak pula Pak Ridwan, seorang petani dari Jorong setempat. Dengan nada lega, ia mengatakan kegiatan seperti ini sangat membantu keluarganya. “Pendapatan kami sebagai petani tidak menentu. Kalau beras naik, terasa sekali bebannya. Adanya pasar murah ini meringankan sekali. Semoga sering diadakan,” katanya.

Bagi Polres Pasaman Barat, pasar murah bukan sekadar menjual beras. Ada misi besar di baliknya: menjaga stabilitas harga pangan dan melindungi masyarakat dari ulah spekulan. Kapolres menegaskan, pengawasan distribusi dilakukan ketat bersama TNI dan Bulog.

“Kalau ada pihak yang menimbun atau mempermainkan harga, pasti akan kami tindak tegas. Tidak boleh ada yang merugikan masyarakat,” tegas AKBP Agung Tribawanto.

Suasana di lokasi benar-benar terasa seperti pasar rakyat. Polisi tampak ikut membantu mengangkat karung beras ke motor warga, sebagian lagi menertibkan antrean sambil sesekali bercengkerama dengan warga. Anak-anak yang ikut orang tuanya terlihat berlarian riang, menambah suasana hangat.

Bagi masyarakat, kegiatan ini lebih dari sekadar transaksi jual beli. Ada rasa kedekatan emosional dengan aparat yang biasanya mereka lihat dalam konteks keamanan dan hukum. Kali ini, polisi hadir sebagai penolong kebutuhan sehari-hari.

Dengan langkah konkret tersebut, Polres Pasaman Barat berhasil menunjukkan bahwa Polri adalah sahabat rakyat. Program pasar murah ini tidak hanya membantu perut masyarakat, tetapi juga menguatkan kepercayaan bahwa kepolisian selalu hadir bersama rakyat dalam suka dan duka.

Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, menutup dengan pesan penuh harapan:

“Semoga kegiatan ini benar-benar meringankan beban masyarakat. Kami akan terus berbuat, karena tugas utama Polri adalah hadir untuk rakyat,” pungkasnya.

TIM RMO

Posting Komentar

0 Komentar